TEMPO.CO , Makassar:Softball menjadi satu permainan yang mulai dilirik masyarakat di Makassar. Komunitas mulai terbangun untuk sesama atlet atau penyuka jenis olahraga atau permainan yang dianggap lebih banyak mengandalkan otak daripada fisik ini. Mereka yang berhimpun per Maret lalu itu menamakan diri mereka Komunitas Softball Phinisi.
“Mencari teman baru yang memiliki hobi yang sama adalah satu alasan komunitas ini dibentuk,” kata Ketua Komunitas Softball Phinisi, Janwar, ketika ditemui Selasa lalu, di sela Kejurnas Softball Wali Kota Makassar Cup 2015 di Karebosi.
Dengan berkomunitas pula, Janwar mengungkapkan, dia bersama 10 kawannya sesama pendiri komunitas bermaksud memperkenalkan jenis olahraga yang amat populer di Amerika Serikat itu. “Bermain softball dapat melatih cara berpikir dan mengambil keputusan secara cepat,” katanya, meyakinkan.
Janwar merujuk ucapannya itu pada kebutuhan akan konsentrasi yang tinggi ketika memukul bola. Bola yang lebih besar daripada pemukulnya, dia menambahkan, membuat pemain softball harus memukul dengan tepat agar bola melesat.
Namun, Janwar menerangkan, posisi pelempar atau pitcher adalah yang paling sulit dalam permainan softball. Pelempar, kata dia, dituntut fokus untuk melempar secara cepat dan tepat bola seberat 178 gram. “Tidak semua orang bisa menempati posisi pelempar,” katanya.
Adalah Donny Kusuma, artis yang juga pemain softball profesional, yang mengatakan 60 persen permainan ini mengandalkan otak dan sisanya fisik. “Saya sepakat dengan wali kota yang menyebut ini sebagai permainan otak,” katanya.
Setelah memukul bola, kata Donny, setiap pemain dituntut langsung mengambil keputusan. Apakah mau lari atau mengambil poin berikutnya dengan tetap tinggal. “Jadi dituntut berpikir cepat,” katanya sesaat setelah berbagi tip bermain softball di lokasi yang sama.
Sore itu, tim Lasto—tim Janwar bersama kawan-kawannya—berhadapan dengan tim Celebes. Kejurnas Softball Makassar 2015 berlangsung sejak 26 Juli lalu hingga 2 Agustus mendatang.